Widget HTML Atas

Artikel Problema Pendidikan di Negeri Ini


       Negara maju maupun Negara berkembang pasti tidak akan jauh-jauh dari namanya dunia pendidikan, bahkan diibaratkan pendidikan itu adalah sebagai seseorang yang sangat penting demi kemajuan suatau Negara atau bangsa. Semakin pendidikan itu berkualitas bagus, semakin bagus juga kemajuan suatu Negara tersebut serta semakin tinggi juga kualitas sumber daya manusianya. Sesungguhnya Negara maju maupun berkembang sama-sama mempunyai sumber daya manusia yang memadahi,. Namun disisi lain metode dan cara yang mereka gunakan tidaklah sama. Hal ini tidak terlepas dari peran seorang pendidik. Siapa seorang penddidik itu? Dia adalah seorang guru yang mengajarkan kita di kelas saat sekolah. Hal yang paling penting dan sering terlupakan oleh seorang pendidik adalah pentingnya sebuah arti kejujuran. Jika pendidik tidak jujur gimana dengan muridnya sendiri, bahkan banyak siswa di zaman sekarang yang menyontek sesuka hati tanpa ada pengawasan ketat dari seorang guru. Apakah seperti ini suadah bisa dikatakan mengajarkan murid berlaku jujur? Lihatlah menyontek itu sama saja Korupsi kecil, dimana siswa rela korupsi demi mendapatkan nilai dan hasil yang memuaskan. Jika hal ini dibiartkan dibiarkan bagaimana nasip Negara ini, bahkan beberapa pendidik masih ada yang menganggap remeh anak didiknya yang kurang bias, bukannya memberi tahu malah tidak mau menerengkan suatu hal yang muridnya tidak paham, serta banyak juga oknum guru yang  menjual kunci jawaban baik itu UAS maupun UN, itu selain mencari keuntungan juga karena tidak percaya dengan muridnya. Makadari itu jujur itu sangatlah penting bagi seorang pendidik.
Guru yang tidak professional dibidangnya , maka siswa tersebut tidak akan mendapatkan pengajaran yang maksimal dan akan berdampak negative bagi siswa, yang lagi-laagi siswa tidak akan mendapatkan pengajaran secara total dari guru tersebut. Guru adalah seorang pendidik yang harus memiliki persyaratan yang berkaitan dengan kompetensi (kemampuan professional) yang dimiliki oleh guru akan menentukan kualitas mutu dari profesi guru tersebut.
Mengenai penilaian yang di lakukan seorang guru, penilaian itu adalah segala sesuatu yang kita lakukan selama menempuh jenjang sekolah, misalnya dinilai dari kelakuan baik buruknya di sekolah, nilai UAS, nilai UTS dan ulangan-ulangan maupun dari absen. Akan tetapi mengapa nilai perilaku sering dilupakan dan hanya sebagai formalitas saja. Bahkan di raport hanya diisi dengan nilai A,B,C saja, beda jauh jika dibandingkan dengan nilai mata pelajaran yang sangat begitu penting dengan wujud angka-angkanya. Bahkan jika nilai mata pelajaran massih tidak memenuhi nilai rata-rata harus melakukan adanya remedial, lalu apakah nilai perilaku itu tidak bsa mendongkrak nilai mata pelajaran yang kurang dari rata-rata? Mungkin dengan guru menghargai tingkah dan perilaku baik murid di dalam kelas, nilai-nilai tersebut jadi bisa sesuai KKM yang dibutuhkan. Namun jika itu semua juga belum bisa maka dilakukan yang namanya remidi. Remidial itu dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti perbaikan. Seharusnya guru memberikan remedial juga berupa soal, tetapi disisi lain masih saja ada kejadian dimana remedial siswa malah disuruh beli barang tertentu dan mungkin atau tidak mungkin ini antara menyangkut dengan pelajaran tersebut atau tidak.
    Seorang guru berhak memberikan nilai pada siswanya dan memberi tahu kriteria penilaiannya. Tapi apakah seoarang guru pernah mengajarkan bagaimana seorang siswa harus berjuang demi mendapat nilai darinya? Mungkin ada sebagian guru yang mengajarkan itu semua, tapi seorang siswa juga memperhitungkan kebiasaan guru tersebut. Jika guru itu malas membaca tugas para siswa dan hanya membubuhkan tanda tangan sebagai pengahargaan bagi usaha siswa mengerjakan tugas, para siswa juga cenderung mengerjakan tugas dengan asal-asalan dan menyalinnya dari internet atau temannya tanpa mereka mengerti apa yang mereka salin. Setiap manusia terlahir dengan potensi masing-masing. Tanpa digali dan dikembangakan potensi tersebut tidak ada apa-apanya. Menuntun manusia agar potensinnya dapat menjadi sesuatu yang berharga adalah tugas seorang guru. Walaupun ini adalah zaman KTSP, dimana seorang siswa harus lebih aktif dibandingkan gurunya, tapi tetap saja tugas seorang adalah menerangkan dan memberi nilai. Betapa bangganya seorang guru yang menerangkan suatu materi pada siswanya, dan suatu hari nanti beliau dapat melihat siswanya sukses karena materi yang beliau ajarkan. Dialah guru yang sukses, guru yang mengemban tugas negara dengan baik. Lain halnya denga guru yang terus menerus menyuruh siswanya belajar sendiri dengan membaca buku. Berarti apabila siswa tersebut sukses, pengarang bukulah yang sukses karena berkat dia, siswa tersebut dapat sukses.
Apalagi seperti tahun ini sistem KTSP saling berbenturan setelah pemerintah mengeluarkan keputusan dimana yang sudah terlanjur menggunakan kurikulum 2013 tetap di lanjutkan tetapi yang baru menggunakan diwajibkan kembali ke KTSP 2013 dan ini yang akan sangat membingungkan seorang pendidik serta ketidak adilan siswa. Jika kasus seperti ini tidak segera diatasi bagaimana penilaian murid diseluruh Indonesia ini bisa merata ? Bagaimana system penilaian yang pas untuk dilakukan?
Guru yang baik akan menghargai kekurangan dan kelebihan siswanya. Dan guru yang mendukung siswanya adalah guru yang percaya akan kemampuan siswanya. Guru yang membocorkan soal ulangan atau mengerjakan soal UN lalu menyebarluaskan kunci jawabannya kepada siswanya, berarti guru tersebut tidak percaya dengan kemampuan siswanya dan kemampuan dirinya dalam mengajar. Seharusnya guru percaya pada siswanya bahwa mereka bisa dan pasti bisa. Dengan membocorkan kunci jawaban atau membocorkan soal, sama saja dengan membuat para siswa berpikir betapa sulitnya soal UN hingga para guru turun tangan dan para guru mengajarkan siswanya untuk tidak jujur. Memang dibalik kesulitan itu pasti akan ada kemudahan. Tapi mendapatkan kunci jawaban bukanlah kemudahan yang dimaksud. Itu semua mengajarkan kita untuk berbuat tidak jujur dan tidak percaya dengan kemampuan kita sendiri dan menyia-nyiakan alat indra yang Tuhan kasih kepada kita.
Serta buat pemerintah terutama menteri pendidikan ambillah keputusan yang TEGAS dan dapat dipercaya. Kalau keputusannya seperti itu hanya akan merusak pendidikan di Indonesia. Buatlah sebuah keputusan dan gebrakan serta solusi untuk mewujudkan dunia pendidikan Indonesia yang lebih maju serta mempunyai sumber daya manusia yang totalitas artinya manusia yang berguna bagi bangsa dan Negara Indonesia serta bisa menjadikan Indonesia menjadi Negara maju di masa yang akan datang.




1 komentar untuk "Artikel Problema Pendidikan di Negeri Ini"

Posting Komentar